“Banyak
di antara Anda yang bertanya mengenai kemajuan Kay dalam hal pengobatan
kankernya, jadi kami ingin memberikan laporan perkembangan. Kami sudah sedikit
melewati ½ dari periode 12 minggu perawatan kemo. Kemarin Kay baik-baik saja di
rumah sakit sampai efek kemo menyerangnya, dan dengan segera kondisi Kay
menjadi buruk. Ia merasa mual. Sisa hari itu terasa sangat berat sementara para
perawat berusaha mengurangi rasa sakitnya.
Hari
ini, Kay merasa kelelahan akibat semua obat yang telah diberikan kepadanya. Ia
juga mengalami rasa mual yang diakibatkan oleh kemo. Saya tidak memperbolehkan
satu orang tamu pun untuk menjenguk sehingga ruangan Kay menjadi sunyi selama
beberapa jam. Semakin sedikit tamu yang datang, semakin baik hal itu bagi Kay.
Selain merawat Kay dengan hal-hal mendasar yang dibutuhkannya, saya hanya duduk
diam, berpikir mengenai banyak hal, dan berterimakasih kepada Tuhan atas istri
saya dan penciptaan Tuhan akan pernikahan yang luar biasa. Dengan semua hal-hal
yang sifatnya naik dan turun dan di dalam “keadaan sakit dan sehat”, saya
percaya bahwa pernikahan adalah alat utama Tuhan untuk mengajarkan kepada kita
mengenai ketidakegoisan, kepekaan, pengorbanan dan kasih yang dewasa.
Saya
ingin berterimakasih atas semua doa-doa Anda bagi Kay. Istri saya adalah
kekasih dalam hidup saya, dan inilah yang Tuhan ingin untuk dilakukan oleh
keluarga – saling merawat satu sama lain ketika dibutuhkan, bahkan ketika hal
itu berarti bahwa Anda harus mengurangi pelayanan Anda untuk satu musim. Saya
ingin semua suami yang berada di dalam pelayanan untuk melakukan hal yang sama
jika mereka mengalami situasi seperti ini di dalam keluarga mereka. Tuhan
memberkati kita ketika kita menjaga komitmen kita kepada satu sama lain.