Dalam perjalanan kembali ke Singapore, saya sudah duduk di dalam pesawat dan pesawatnya sudah siap untuk tinggal landas. Namun ternyata pilotnya memberikan pemberitahuan kalau pesawatnya belum bisa berangkat karena adanya kabut yang menutupi bandara tersebut. Kabut tersebut membuat daya pandang menjadi pendek dan itu membahayakan bagi pesawat yang akan tinggal landas atau mendarat di bandara tersebut. Akhirnya keberangkatan pesawat tersebut tertunda selama hampir dua jam. Hal itu membuat jadwal tiba saya ke Singapore menjadi tertunda.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, untuk bisa melangkah maju, kita memerlukan pandangan yang jelas akan apa yang ada di depan kita. Kita bisa membayangkan bagaimana susahnya untuk bisa berjalan dalam kabut yang pekat, sehingga kita memerlukan lampu sorot untuk mengetahui apa yang ada di depan kita.
Seringkali perjalanan hidup kita pun terganggu oleh kabut ketakutan dan
kekuatiran, dan hal itu membuat kita tidak bisa berjalan dengan
maksimal, atau malah perjalanan kita menjadi terhenti. Ketakutan dan kekuatiran membuat daya pandang kita akan masa depan yang Tuhan sudah persiapkan menjadi terganggu. Biarlah kita berpegang kepada apa Firman Tuhan yang menuntun kita dan janji Tuhan yang memberikan masa depan yang penuh pengharapan. Pada waktu kita melakukan hal tersebut, ketakutan dan kekuatiran akan masa depan akan lenyap dalam kehidupan kita, dan kita bisa mencapai apa yang Tuhan sudah persiapkan bagi kita.
"FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" (Mazmur 119:105)
No comments:
Post a Comment