Sewaktu saya berada di supermarket, saya melihat ada seorang anak kecil membawa minuman soda dan mendatangi ayahnya sambil bertanya, "Ayah, bolehkan saya membeli minuman ini?" Ayahnya berkata, "Tidak boleh, sayang." Anaknya kemudian bertanya, "Kenapa tidak boleh?" Ayahnya mengatakan, "Saya tidak akan menjelaskan mengapa, bagian kamu sekarang adalah mengembalikan minuman tersebut ke tempat asalnya sekarang juga."
Saya percaya anak tersebut ingin membeli minuman soda tersebut karena memang anak tersebut merasa minuman tersebut rasanya enak dan baik untuk dia. Tetapi ayahnya mempunyai pemikiran yang lain dari pemikiran anak tersebut, sehingga dia tidak memperbolehkan anak tersebut membeli minuman tersebut dan meminta dia mengembalikan kepada tempatnya.
Seringkali kita pun mempunyai rencana dan keinginan dalam hati kita, dan kita merasakan kalau keinginan dan kerinduan tersebut baik bagi kita. Tapi seringkali rencana dan pikiran Tuhan itu jauh lebih baik dari keinginan dan kerinduan hati kita. Ada kalanya kita juga bertanya-tanya kepada Tuhan, mengapa rencana dan keinginan kita tidak terjadi dalam hidup kita. Tuhan sepertinya tidak menjawab apa-apa karena mungkin Tuhan ingin mengajar kita untuk taat dan mempunyai iman kepercayaan sepenuhnya akan rencana Tuhan yang sempurna bagi kita.
Pada waktu kita mempunyai rencana dan keinginan, biarlah kita selalu membuka hati dan pikiran kita akan rencana dan pikiran Tuhan. Pada waktu kita terus bersekutu dengan Tuhan, kehidupan kita, termasuk rencana dan keinginkan kita, akan semakin selaras dengan Tuhan. Biarlah kita memiliki iman percaya bahwa Tuhan sudah mempersiapkan apa yang terbaik dalam kehidupan kita dan Dia akan menyatakannya pada waktuNya.
"Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah" (Mazmur 55:23)
No comments:
Post a Comment