Beberapa lama lalu salah satu mall di Singapura, di panggung yang berada di tengah-tengah mallnya, ada banyak orang yang sedang berkumpul di sana. Ternyata di tengah mall tersebut ada satu program yaitu "Hair for Hope" di mana banyak orang sedang mengantri untuk mencukur rambutnya sampai gundul. Tujuan dari program ini adalah untuk mengundang masyarakat untuk ikut mendukung para penderita kanker yang seringkali harus kehilangan rambutnya oleh proses pengobatan yang dijalani.
Dari banyak orang yang mengantri untuk menggunduli rambutnya, ternyata beberapa wanita yang berambut panjang yang bersedia untuk mengunduli rambutnya sebagai rasa solidaritas bagi para penderita kanker. Saya sangat terkesan akan kesediaan mereka untuk berkorban dengan menggunduli kepala mereka untuk memberi semangat kepada para penderita kanker.
Kata berkorban artinya rela menyerahkan sesuatu yang kita anggap berharga dalam kehidupan kita. Kata berkorban bukanlah berarti melepaskan sesuatu yang tidak berharga atau tidak berguna bagi kita, seperti kita membuang sampah. Berkorban memerlukan satu keputusan yang seringkali sulit bagi kita, karena kita memerlukan atau menyayangi hal tersebut. Berkorban juga berarti melepaskan sesuatu untuk kepentingan orang lain, dan bukan untuk kepentingan diri kita sendiri.
Waktu saya merenungkan hal ini, saya membayangkan akan pengorbanan Yesus di kayu salib bagi kita semua. Tuhan Yesus tidak mengorbankan rambutnya, tetapi mengorbankan nyawanya untuk kita semua. Tuhan Yesus berkorban untuk kebaikan kita semua, yaitu dengan menebus semua dosa kita di kayu salib. Biarlah kita kembali merenungkan dan bersyukur akan apa yang Tuhan Yesus telah lakukan dalam kehidupan kita; dan biarlah kita menghargai pengorbanannya dengan memberikan hidup kita untuk kemuliaanNya.
"Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat (Mazmur 103:4)
No comments:
Post a Comment