Saturday, 23 April 2016

MARRIAGE 2: ARLOJI DAN SISIR

Seorang pria yang miskin hidup bersama dengan istrinya.  Suatu hari, istrinya yang mempunyai rambut yang sangat panjang, meminta dia untuk membeli sisir supaya rambutnya bisa tumbuh dengan baik dan bisa dijaga dengan baik.

Pria itu merasa bersalah karena tidak mempunyai uang dan mengatakan tidak.  Dia menjelaskan kalau diapun tidak mempunyai uang untuk membetulkan tali arlojinya yang baru saja rusak.

Istrinya mengerti dan tidak memaksa suaminya untuk membeli sisir baginya.

Suaminya pergi bekerja dan melewati toko arloji, menjual arlojinya yang sudah rusak dengan harga yang murah, dan menggunakan uangnya untuk membeli sisir bagi istrinya.

Dia datang ke rumah pada malam hari dengan sisir di tangannya untuk diberikan kepada istrinya.

Suaminya sangat kaget waktu dia melihat istrinya dengan rambut yang sudah dicukur menjadi sangat pendek.  Rupanya istrinya telah menjual rambutnya dan membeli tali jam yang baru bagi suaminya.

Air mata mengalir dari kedua pasangan tersebut, bukan karena kesia-siaan dari apa yang telah mereka lakukan, tetapi karena kasih mereka yang memberi yang terbaik bagi pasangan mereka.

Dalam kehidupan kita, pernikahan akan lebih berbahagia kalau setiap dari kita selalu mempunyai pandangan dan sikap untuk selalu memberikan yang terbaik bagi pasangan kita.  Pernikahan bukanlah mengenai apa yang bisa kita dapatkan dari pasangan kita, tetapi bagaimana kita bisa memberi yang terbaik bagi pasangan kita.  Oleh karena itu, mulailah cari setiap kesempatan untuk memberikan sesuatu yang bisa memberikan kebahagiaan bagi pasangan kita.

No comments:

Post a Comment