Pada waktu saya mau menyeberang di salah satu jalan, lampu petunjuk untuk menyeberang jalan masih berwarna merah, tetapi:
- jalanan sangat sepi, tidak ada kendaraan sama sekali
- beberapa pejalan kaki yang menunggu bersama saya, mulai menyeberang jalan, meskipun lampu petunjuk untuk menyeberang jalan masih berwarna merah
- tidak ada polisi di sekitar tempat tersebut
Di dalam situasi tersebut (lampu
menyeberang masih berwarna merah), bisa saja saya langsung menyeberang,
dan saya percaya akan tiba di seberang jalan dengan selamat. Dan pada saat itu saya cukup tergoda untuk ikut menyeberang, namun saya mengurungkan niat saya dan menunggu sampai lampu tanda menyeberang menjadi hijau.
Saya ingat akan ketaatan kita kepada Tuhan, seringkali kita diperhadapkan dalam situasi di mana ketaatan kita sedang diuji. Sangat mudah bagi kita untuk taat pada saat ada orang lain di sekeliling kita, tapi apakah kita akan tetap taat pada waktu tidak ada orang lain di sekitar kita (dan sebetulnya Tuhan melihat perbuatan kita). Ujian ketaatan juga terjadi pada waktu orang-orang di sekitar kita melakukan hal-hal yang sebaliknya dari yang kita sedang taati. Dan juga apakah kita taat untuk menunggu waktunya Tuhan, di mana ada kesempatan baik yang tiba-tiba terbuka di hadapan kita, dan belum tentu itu berasal dari Tuhan.
Ketaatan berarti mengikuti semua yang diperintahkan, baik dalam sikap, perbuatan, dan waktu. Pada waktu kita sedang mentaati apa yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita, marilah kita melakukannya dengan sepenuh hati, dan ketaatan kita akan menghasilkan kedewasaan rohani dalam kehidupan kita.
"Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetapi hidup selama-lamanya" (1 Yohanes 2:17)
menunggu 'waktu Tuhan' itu salah satu hal yg tidak mudah dilakukan
ReplyDelete