Bila permadani Persia ditenun, ia diletakkan di atas suatu bingkai besar yang berdiri tegak. Pada beberapa kursi dan tangga di belakang permadani itu duduklah anak-anak kecil yang bertugas membantu menyelesaikan permadani itu. Sang penenun sendiri berdiri di depan permadani dan memberi petunjuk kepada anak-anak kecil yang ada di belakang. Kadang-kadang, salah seorang dari anak-anak itu melakukan kesalahan: misalnya pada waktu dia meletakan warna benang tidak pada tempat yang seharusnya. Lalu inilah yang terjadi: sering penenun itu tidak memindahkan benang yang salah warnanya itu; jika ia sungguh-sungguh seorang artis yang baik, ia seharusnya membuat satu rancangan yang baru berdasarkan benang itu dan memperbaikinya dengan tetap menggunakan benang itu.
Sekarang salah satu tanda permadani Persia yang asli adalah bahwa ia memiliki sedikitkan satu kesalahan yang demikian atau ketidak-semimbangan dalam rancangannya.
Hal ini serupa dengan Tuhan yang menenun kesalahan kita ke dalam rancanganNya. Tidak peduli apapun kesalahan kita, Dia tetap berada di muka permadani dan rancanganNya.
Oleh karena itu, dalam segala situasi yang kita hadapi, biarlah kita bersyukur dan menantikan rencana Tuhan yang sepenuhnya terjadi dalam kehidupan kita. Seringkali kita belum bisa mengerti mengapa kita mengalami keadaan yang sedang kita hadapi, tetapi biarlah kita percaya kalau Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang indah dalam kehidupan kita.
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya." (Pengkhotbah 3:11)
No comments:
Post a Comment