Salah satu suku asli di Amerika mempunyai kebiasaan yang unik untuk melatih anak-anak muda mereka. Pada malam di mana seorang anak lelaki akan merayakan ulang tahun yang ketigabelas, anak tersebut akan ditutup matanya dan dibawa ke tempat yang jauh. Waktu dia membuka tutup matanya, dia baru menyadari kalau dia berada di tengah-tengah hutan lebat. Dia harus tinggal di situ seorang diri.
Setiap kali ada bunyi ranting yang patah, dia mungkin membayangkan adanya binatang buas yang siap menerkam. Setiap kali dia mendengar suara lolongan binatang, dia membayangkan adanya serigala yang siap melompat dari kegelapan. Setiap kali angin bertiup, dia merasa takut akan apa yang akan terjadi dengan setiap bunyi yang ada.
Setelah semuanya itu selesai, dan fajar mulai menyingsing, anak itu mulai bisa melihat adanya bunga-bunga, pohon-pohonan dan jalan setapak. Dan bahkan, yang membuat dia terkejut, dia melihat seorang sosok pria yang berada di dekat dia, lengkap dengan senjata panahnya. Rupanya pria tersebut adalah ayahnya sendiri, yang juga ternyata ada bersama dia sepanjang malam.
Demikian juga denga Tuhan, Dia selalu hadir dalam setiap situasi yang kita hadapi. HadiratNya tidak bisa kita lihat, tetapi hadiratNya itu nyata dan selalu menyertai kita atas segala hal yang kita alami. Biarlah kita tenang dan tidak merasa takut apa yang kita hadapi, karena kita percaya kalau Tuhan selalu menyertai kehidupan kita.
"Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari padaNyalah keselamatanku" (Mazmur 62:2)
No comments:
Post a Comment