Wednesday 22 June 2016

MARRIAGE 28: PERCAYA SATU DENGAN YANG LAIN

Pada tahun 1910 DeWitt Wallace mengembangkan satu ide untuk sebuah majalah.  Majalah itu terdiri dari artikel-artikel singkat dan dia menamainya Reader's Digest.  Dia mulai membuat contoh-contoh majalah itu dan mengirimkannya ke penerbit-penerbit seluruh negeri itu.  Tidak ada yang tertarik akan idenya.  DeWitt akhirnya menjadi putus asa.

Kira-kira di waktu yang sama, dia bertemu dengan Lila Bell Acheson, anak dari seorang pendeta.  Tidak lama kemudian mereka saling jatuh cinta.  Lila percaya akan mimpi DeWitt.  Dia tidak membiarkan DeWitt menyerah dan terus mendorong dia untuk terus mencoba idenya mengenai majalah tersebut.  Didukung oleh kepercayaan Lila kepadanya, DeWill mulai mengirim surat-surat kepada calon pelanggan.

Pada bulan Oktober 1921, Lila menikah dengan DeWitt.  Pada waktu mereka pulang dari bulan madu mereka, mereka menemukan setumpuk surat dari mereka yang tertarik untuk berlangganan.  Mereka mulai mengerjakan Volume 1, Nomor 1, yang diterbitkan pada bulan February 2922.  DeWitt Wallace memasukkan nama Lila Bell Acheson sebagai salah satu pendiri, editor dan pemilik.  Selama bertahun-tahun majalah yang berukuran kecil ini terus bertumbuh.  Sekarang sudah dicetak dalam 21 bahasa dan didistribusikan di lebih dari 70 negara, dan Reader's Digest menjadi majalah yang mempunyai penjualan paling tinggi di seluruh dunia.

DeWitt dan Lila bukan hanya sepasang suami istri, mereka juga adalah sahabat sejati.  Mereka mendukung, memberi semangat, dan percaya satu dengan yang lain.  Mereka bekerja bersama-sama untuk membuat mimpi mereka menjadi kenyataan dan dalam prosesnya mereka saling menghargai.

Kisah keberhasilan dari majalah Reader's Digest dimulai dari kasih sepasang suami istri.  Kasih yang selalu memberi, mendukung, memberikan kekuatan, membangun dan saling menolong.  Sungguh alangkah indahnya kalau sepasang suami dan istri yang bisa melakukan kasih yang demikian.  Pernikahan akan menjadi tempat di mana mimpi-mimpi akan bisa tercapai.

No comments:

Post a Comment