George Jelinek, pada waktu berkampanye untuk menjadi pimpinan pemerintah di daerah Kansas, membagikan selebaran yang menuliskan satu janji: "Saya akan bekerja untuk anda." Setelah George Jelinek terpilih untuk menjadi pimpinan daerah tersebut, seorang petani mendatangi kantor pemerintahan untuk bertemu dengan George Jelinek. Pada saat bertemu, petani tersebut mengatakan kalau dia memilih George Jelinek pada waktu pemilihan, dan dia sekarang sedang membutuhkan bantuan untuk menabur benih alfalfa di perkebunannya. Petani tersebut mengingatkan George Jelinek akan janjinya kalau dia akan bekerja untuk masyarakat, dan meminta George Jelinek untuk mengikutinya dan membantu dia untuk menabur benih alfalfa. George Jelinek akhirnya mengikuti petani tersebut dan membantu dia selama beberapa hari.
Dari kisah tersebut, kita bisa melihat kalau George Jelinek ada seseorang yang bisa memegang janjinya. Sebetulnya dalam posisi dia sebagai pimpinan di daerah tersebut, dia bisa saja menolak permintaan petani tersebut dengan alasan kalau dia memiliki banyak pekerjaan yang lebih penting daripada menolongnya. George Jelinek bisa juga memerintahkan akan buahnya untuk membantu petani tersebut. Namun George Jelinek memilih untuk melakukannya sendiri, sesuai dengan janjinya pada waktu kampanye.
Demikian juga dalam hubungan kita dengan Tuhan, pada waktu Dia berjanji, Dia pasti akan melakukan apa yang sudah Dia janjikan. Seringkali manusia tidak menepati janjinya, karena memang mereka tidak sanggup untuk menepatinya. Namun pada waktu Tuhan memberikan janjiNya, Dia pasti sanggup untuk menepatinya. Oleh karena itu, biarlah kita memegang setiap janjiNya, dan dengan bersabar kita menantikan janjiNya untuk digenapi dalam kehidupan kita.
"Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak
manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak
melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilangan 23:19)
No comments:
Post a Comment