Begitu
anak saya selesai mengikuti ujian akhir tingkat SD, saya mulai mengingat
kembali masa-masa yang kami lalui di sekolah tersebut. Saya mulai
mengingat pada waktu mengantarkan dia pada waktu dia masih pertama kali ke
sekolah SD. Saya juga memikirkan bagaimana selama enam tahun dia menjalan
sekolah SD, tidak pernah sekalipun dia terlambat untuk masuk sekolah. Dia
hanya hampir telambat selama dua kali dalam waktu enam tahun tersebut. Selama
enam tahun tersebut saya dan istri saya tidak lalai membangunkan dia setiap
pagi, menyiapkan baju seragam, menyiapkan makan pagi, memeriksa kembali
buku-buku yang harus dibawa, dan mengantarkan anak saya ke sekolah.
Sebagai orang tua, kami mempunyai tanggung
jawab untuk memberikan yang terbaik bagi anak saya. Kami pun, tanpa ada yang menyuruh dan tanpa merasa terpaksa, berusaha menyediakan segala yang
dibutuhkan oleh anak saya untuk bisa menyelesaikan sekolahnya. Dan
akhirnya kami bersyukur kalau anak saya sudah menyelesaikan sekolah SD dan akan
masuk ke SMP di tahun ajaran mendatang.
Saya percaya kalau Bapa kita di surga, akan
memelihara kehidupan kita lebih dari apa yang manusia bisa berikan kepada
anaknya. Tuhan tidak pernah merasa terpaksa atau dipaksa untuk memelihara
kehidupan kita, tapi itu semua berasal dari kasih Tuhan yang melimpah bagi
kita. Tuhan mengetahui semua kebutuhan kita dan Dia tidak pernah lalai
untuk menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini, termasuk:
udara yang kita hirup, matahari yang bersinar, dan lain-lain. Pada waktu
kita mengingat akan hal tersebut, biarlah kita terus menyadari dan bersyukur
atas kebaikan dan kesetiaan Tuhan dalam hidup kita.
"Seperti bapa sayang kepada
anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan
Dia" (Mazmur 103:13)
No comments:
Post a Comment