Saya seringkali mengatakan kepada anak saya kalau semua yang kita miliki, termasuk kemampuan dan kepintaran kita adalah milik Tuhan, dan Tuhan ingin supaya kita memakainya untuk kemuliaan Tuhan. Saya juga mengatakan kepada anak saya kalau Tuhan mempunyai maksud untuk semua kemampuan dan kepintaran kita, yaitu untuk menjadi berkat bagi banyak orang.
Saya ingat satu kisah seorang yang bernama Jean-Dominique Bauby, umur 45, jurnalis Perancis yang
pernah menjadi pimpinan editor majalah Elle, mengalami kelumpuhan pada bulan
Desember 1995. Hal itu membuat dia tidak
mampu berbicara atau bergerak, meskipun pikirannya tidak terganggu. Satu-satunya bagian tubuhnya yang masih bisa
dikendalikan adalah alis mata sebelah kiri.
Bauby belajar berkomunikasi dengan menggunakan alis mata
tersebut. Pertama-tama dia belajar memberikan suatu tanda untuk mengatakan
"iya" dan tanda yang lain untuk mengatakan "tidak". Pada waktu seorang ahli terapi mengucapkan
atau menunjukkan kepada huruf-huruf dalam bahasa Perancis, dia akan mengedipkan
matanya pada waktu ahli terapinya menunjukkan huruf yang Bauby inginkan. Dengan cara ini, Baube bisa membentuk
kata-kata, dan kemudian kalimat-kalimat.
Meskipun sukar, akhirnya Bauby bisa mengarang satu buku, The Diving Suit
and the Butterfly, sebelum kematiannya pada tanggal 9 Maret 1997. Pada waktu minggu pertama penerbitannya, buku
itu terjual sebanyak 146,000 buku.
Bauby melakukan apa yang bisa dia lakukan untuk
menghasilkan sesuatu. Setiap dari kita
telah diberikan kemampuan dan kesempatan untuk menghasilkan sesuatu dan
melayani Tuhan. Marilah kita menyadari
kalau setiap kemampuan yang kita miliki merupakan anugerah yang luar biasa dari
Tuhan. Pada waktu kita menyadari akan
hal itu, biarlah kita membalas kebaikan Tuhan dengan melayaniNya dengan sepenuh hati.
"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia" (Kolose 3:23)
Ceritanya Cukup Kereen,,, pemberian tuhan memang harus tetap kita syukuri gan
ReplyDelete