Saya percaya kalau menunggu itu bukanlah sesuatu
pekerjaan yang menyenangkan dalam kehidupan kita. Menunggu teman kita
yang telat datang, bus atau kereta api yang tidak datang-datang, pesawat
yang delay, dan lain-lain. Dan juga menunggu hal-hal yang sifatnya
rohani, contohnya menunggu jawaban atas doa kita, menunggu yang terbaik
dari Tuhan, menunggu kesembuhan dari Tuhan, dan lain-lain. Waktu anak
saya ujian sekolah, saya menjanjikan dia untuk memberikan satu mainan
setelah ujiannya selesai. Selama masa ujian, anak saya tidak sabar
menuggu dan selalu mengingatkan saya membeli mainan tersebut. Saya
mengatakan sama dia kalau saya tidak akan membelikan mainan karena anak
saya belum selesai ujian. Saya juga meminta anak saya untuk
mempercayai saya kalau saya akan membelikan mainan tersebut setelah
ujiannya selesai.
Saya
membaca kisah dimana ada seseorang yang bernama Walter Shane dari
Alaska. Walter Shane dan keluarganya tinggal di Pulau St. Island di
Laut Bering. Pada waktu Walter Shane ingin makan pizza, Walter Shane
harus menelpon untuk memesan pizza tersebut, dan harus menunggu selama
tiga hari untuk pizza tersebut tiba ke rumahnya. Rupanya karena jauhnya
tempat tinggal mereka, pizza tersebut harus khusus diterbangkan oleh
Reeve Aleutian Airways dari Anchorage. Bisa dibayangkan berapa harga
ongkos kirim dari pizza tersebut. Biasanya pizza tersebut akan tiba di
rumahnya Walter Shane dalam waktu tiga hari, kecuali kalau ada cuaca
buruk sehingga penerbangannya harus ditunda, maka Walter Shane harus
menunggu pizzanya lebih lama lagi.
Pada
waktu kita merasa tidak sabar akan menunggu sesuatu, ingatlah kisah
kesabaran Walter Shane dan pizzanya. Pada waktu kita sedang menunggu
sesuatu dari Tuhan, seperti saya yang meminta anak saya untuk sabar dan
percaya, mungkin Tuhan juga sedang meminta kita untuk sabar dan percaya.
Biarlah pada waktu menunggu, kita memiliki hati yang sabar dan percaya
akan janji dan waktuNya, dan Tuhan akan membuat segala sesuatu menjadi
indah pada waktuNya. God bless….
No comments:
Post a Comment