Beberapa lama lalu saya harus bertugas ke luar Singapore selama seminggu lebih. Selama perjalanan saya, saya selalu berkomunikasi dengan keluarga saya melalui whatsapps. Pada suatu hari, anak saya, Michelle merekam suaranya dan mengirimkan rekamannya kepada saya melalui whatsapps. Padahal dalam rekaman tersebut, anak saya hanya berbicara beberapa kata saja, namun rekamannya menyentuh hati saya, karena saya bisa mendengar suaranya.
Rekaman suara anak saya tidak saya hapus, tetapi saya simpan di handphone saya, supaya saya bisa mendengarkan berkali-kali. Hal itu saya lakukan karena saya mempunyai hubungan kasih dengan anak saya. Saya mempunyai hubunga khusus dan mencintai anak saya, yang membuat saya merindukan untuk mendengar suaranya terus menerus. Saya tidak akan merekam suara orang lain, menyimpannya dan mendengarkannya terus menerus, karena memang saya tidak mempunyai hubungan yang khusus dengan mereka.
Pada waktu kita mengasihi seseorang, kita pasti ingin selalu berkomunikasi, berbicara dan mendengarkan suaranya. Kita juga akan selalu mempunyai kerinduan untuk bisa bertemu dan terus berhubungan dengan orang tersebut.
Demikian juga dengan hubungan kita dengan Tuhan, pada waktu kita mengasihi Tuhan, selalu ada kerinduan dalam diri kita untuk terus berkomunikasi dan mendengarkan suaraNya. Kita juga akan mempunyai kerinduan untuk selalu bertemu denganNya. Oleh karena itu, marilah kita selalu meluangkan waktu untuk bisa bersekutu dengan Tuhan untuk membangun hubungan yang intim denganNya. Hal ini bisa dicapai dengan mengambil komitmen untuk berdoa, membaca Alkitab, memuji dan menyembah, dan lain-lain. Pada waktu kita mempunyai hubungan yang intim dengan Tuhan, akan mudah bagi kita untuk mendengarkan suaraNya yang akan menjadi tuntunan dalam kehidupan kita.
"Hanya dekat Allah saja aku tenang, daripadaNyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah" (Mazmur 62:2-3)
No comments:
Post a Comment