Thursday, 21 August 2014

MENJUAL BAWANG

Di pasar di kota Mexico, seorang tua yang bernama Pota-lamo mempunyai dua puluh ikat bawang untuk dijual.  Seorang turis dari Amerika menanyakan, "Berapa harga untuk satu ikat bawang?"  Pota-lamo menjawab, "Sepuluh sen."  Turis tersebut bertanya kembali, "Berapa harga untuk dua ikat bawang?"  Pota-lamo kembali menjawab, "Dua puluh sen."  Turis tersebut kembali bertanya, "Berapa harga untuk dua puluh ikat bawang?"  Pota-lamo menjawab "Saya tidak akan menjual dua puluh ikat bawang kepada anda."  Turis tersebut bertanya, "Mengapa?  Bukankah anda berada di pasar ini untuk menjual bawang?"

"Tidak" Jawab Pota-lamo, "Saya berada di pasar ini untuk menghidupi kehidupan saya.  Saya menikmati pasar ini.  Saya menikmati pemandangan orang lalu lalang di pasar ini.  Saya menikmati sinar matahari di pasar ini.  Saya menikmati suasana di pasar ini dan saya bisa bertemu dengan sahabat-sahabat saya dan berbicara mengenai banyak hal dengan mereka."

"Inilah hidup saya.  Oleh karena itu, saya duduk di sini sepanjang hari dan menjual dua puluh ikat bawang.  Tetapi jika saya menjual semua bawang saya kepada satu pembeli, maka hari tersebut sudah berakhir bagi saya.  Saya akan kehilangan kehidupan yang saya nikmati - oleh karena itu, saya tidak akan menjual semua bawang ini kepada anda."

Dari cerita di atas, kita bisa mengetahui kalau kenikmatan dalam hidup ini bukanlah dari berapa banyak uang yang kita raih atau miliki.  Begitu banyak orang yang berusaha mencari uang untuk mendapatkan kepuasan hidup, tetapi semuanya itu sia-sia.  Kepuasan hidup ini bisa didapatkan dari mengetahui tujuan hidup kita,  mengerti rencana Tuhan, dan memiliki pengucapan syukur atas apa yang Tuhan sudah berikan dalam kehidupan kita.  Biarlah kita terus mencari dan memenuhi kehendak dan rencana Tuhan bagi hidup kita, sehingga kita bisa menikmati kehidupan ini dengan penuh damai sejahtera dan sukacita.

"Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payanya, itu juga adalah pemberian Allah (Pengkhotbah 3:13)

No comments:

Post a Comment