Thursday, 9 June 2016

MARRIAGE 24: CINTA YANG SEJATI

Jika anak saya bertanya, "Mamih, bagaimana saya bisa menemukan kasih yang sejati?"  Inilah yang akan saya katakan - 

"Kasih adalah sikap pikiran dan hati.  Kasih itu tidak tergantung dari penampilan, kekuatan fisik atau suasana yang romantis.

"Papih kamu tidak mengatur makan malam yang romantis atau bulan madu kedua.  Dia tidak membawakan saya bunga.  Apa yang dia lakukan adalah dia mereparasi mobil saya dan memastikan bensinnya penuh supaya saya tidak terdampar.  Dia membersihkan karpet rumah pada waktu nenek akan datang - bukan karena dia peduli, tetapi karena dia tahu kalau saya peduli."

"Meskipun papih kamu bukanlah orang yang suka binatang peliharaan, tetapi waktu kucing kita mati, dia yang menguburkannya untuk saya.  Dia menemani saya waktu saya menangis, dia mendorong saya untuk mengadopsi anak kucing."

"Jadi ingat, kasih yang sejati - kebaikan yang terus menerus - selalu datang dengan menyamar, dan mudah sekali untuk tidak disadari."

Kasih seringkali tidak ditunjukkan dengan memberi hadiah yang sangat mahal atau memberikan sesuatu yang spektakuler.  Seringkali kasih ditunjukkan melalui perhatian yang terus menerus dan sikap saling melayani dengan tanpa pamrih.  Biarlah kehidupan keluarga kita dipenuhi dengan perhatian dan melayani satu dengan yang lain, sehingga kasih itu akan terus bertumbuh di keluarga kita.

No comments:

Post a Comment