Pada waktu saya naik pesawat
terbang, dalam perjalanan kembali ke Singapura, di tengah perjalanan
pesawatnya bergoncang cukup keras. Pada saat itu, saya tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali berdoa untuk perjalanan yang aman dan untuk pilot yang mengemudikan pesawat tersebut.
Di dalam keadaan pesawat yang bergoncang, apa yang kita miliki, baik itu kemampuan, uang, kepintaran, dll, tidak bisa membuat pesawat
tersebut berhenti bergoncang. Kita hanya bisa bergantung kepada pilot
pesawat yang akan menolong kita untuk membawa kita di tujuan dengan selamat.
Pada saat itu juga, sepertinya Tuhan mengingatkan
saya mengenai humility, atau kerendahan hati. Dan pada saat itu saya segera membaca ayat-ayat
Firman Tuhan yang berbicara mengenai kerendahan hati.
Dalam kehidupan ini, kita bisa
menganggap kehidupan kita akan berjalan dengan mulus, mungkin karena adanya
kemapanan, misalnya kalau kita mempunyai uang yang kita pikir sangat banyak,
atau kemampuan dan kepintaran kita, yang menjadi sumber pegangan kita..
Tetapi segala hal tersebut belum tentu bisa
membantu kita pada waktu kita mengalami goncangan dalam hidup kita. Pada
waktu terjadi goncangan, kita hanya bisa
bergantung kepada Tuhan, sebagai pilot yang akan membawa kita ke masa depan yang penuh dengan pengharapan.
Marilah kita semakin bergantung kepada Tuhan,
dan menyadari kalau apa yang kita miliki, semuanya berasal dari Tuhan, dan hal-hal itu
tidak bisa kita jadikan sebagai pegangan dalam kehidupan kita. Tuhan adalah sumber dari segala sesuatu yang kita miliki, dan hanya kepada Dia kita bisa menggantungkan seluruh kehidupan kita.
"Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkanNya kepada kita, lebih besar
daripada itu. karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati."" (Yakobus 4:6)
No comments:
Post a Comment